Sabtu, 02 Juni 2012


JUAL SARI BUAH MERAH (Pandanus Conoideus) ASLI PAPUA KEMASAN  BOTOL 100ml
MERK : PANDAN MAS
MELAYANI SELURUH INDONESIA TERUTAMA
JAWA – BALI – SUMATRA.
MENCARI RESELLER WILAYAH JAWA – SUMATRA.
DAPATKAN HARGA YANG SANGAT BERSAHABAT.
HUBUNGI : 081 5661 3234
JUGA MENYEDIAKAN SARANG SEMUT ASLI PAPUA DENGAN KUALITAS BAGUS.
 

Buah Merah dan Khasiatnya untuk Penyakit Kronis

Posted on
Selain mengandung senyawa antioksidan dan antivirus dalam dosis tinggi, buah merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang cukup lengkap. Zat-zat gizi yang terkandung dalam buah merah terbukti sangat efektif untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme akibat pola makan yang keliru.
Sari buah merah yang diolah dari 100% daging buah Pandanus Conoideus  mengandung senyawa antioksidan dalam dosis tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, dan virblastin. Selain itu buah merah juga mengandung asam oleat dan asam linoleat, asam lemak tak jenuh yang gampang diserap oleh tubuh. Kandungan beta karoten, tokoferol, asam lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9), kalsium, energi, dan zat aktif lainnya terbukti sangat berpengaruh dalam membantu proses penyembuhan.
Sari buah merah dikenal sebagai obat tradisional dari Papua yang secara empiris telah terbukti sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti kanker,  tumor, hipertensi dll. Saat ini sari buah merah memang sudah gampang diperoleh, karena semakin banyaknya produsen ataupun penjual yang menawarkan produk sari buah merah. Hal ini jugalah yang justru membuat Anda bingung untuk memilih produk sari buah merah yang baik, produk sari buah merah yang berkualitas, asli dan murni. Akan tetapi, sebaiknya anda harus berhati-hati dalam memilihnya.
Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh.
Peran Buah Merah dalam Membantu Proses Penyembuhan
Kanker dan Tumor
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh dengan cepat dan tak terkendali. Penyebabnya zat karsinogen, radiasi, virus, hormon.
Kandungan tokoferol dan beta karoten merupakan antioksidan (penangkal racun) dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mencegah dan menghambat permbiakan sel-sel kanker (karsinogen).
Hepatitis
Hepatitis merupakan gangguan pada fungsi hati yang sebagian besar disebabkan adanya virus. Hepatitis B dan C yang tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker hati (sorosis).
Sari buah merah mengandung antivirus dan antioksidan yang dapat menghambat pembentukan sel kanker. Selain itu, sari buah merah memacu regenerasi sel hati.
Hipertensi, Stroke, dan Jantung
Seseorang dinyatakan hipertensi bila tekanan darahnya di atas 140/90 mm Hg. Orang beresiko terkena hipertensi bila tinggi kolesterol, makan makanan beralkohol, merokok, obesitas, dan kurang olah raga. Penyakit yang sering menyertai hipertensi yaitu stroke dan serangan jantung.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah normal. Beta karoten dapat memperlambat penumpukan flek dalam pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak maupun jantung dapat berjalan lancar.
Kolesterol
Tinggi kolesterol dalam darah, terutama trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein), dapat menyebabkan pengapuran dan penyempitan pembuluh darah di jantung, otak dan ginjal. Pemicunya adalah konsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh yang berlebihan.
Sari buah merah dapat menetralisir kolesterol dalam darah.
Diabetes Mellitus
Kelenjar pankreas dalam tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang dibutuhkan sehingga penyerapan gula darah kurang. Akibatnya kadar gula dalam darah meningkat.
Tokoferol memperbaiki kerja pankreas menjadi normal kembali.
Osteoporosis (pengeroposan tulang)
Penyebab utama karena tubuh kekurangan kalsium sehingga kalsium di dalam tulang diurai untuk mencukupi kekurangan tersebut.
Dengan kandungan kalsium yang tinggi. Buah merah dapat menambah jumlah kalsium dalam tubuh sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis.
Gangguan Mata
Gangguan mata yang disebabkan kurangnya vitamin A dapat diatasi dengan buah merah. Beta karoten (provitamin A) dalam buah merah akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Meningkatkan Kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang kecerdasan.
Meningkatkan Gairah Seksual dan Kesuburan
Sari buah merah dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual. Adapun tokoferol atau vitamin E yang tinggi dapat meningkatkan kesuburan, baik pada pria atau wanita.
PROSES KERJA BUAH MERAH
Proses kerja buah merah yaitu, betakaroten yang tinggi bermanfat sebagai antioksidan yang mampu mem-blow-up perkembangan kanker atau menonaktifkan pertumbuhan kanker melalui proses metabolisme. Berbagai jurnal penelitian telah membuktikan bahwa betakaroten terbukti bermanfaat sebagai obat kanker. Drs. I Made Budi Msc. sudah menguji ke berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti asam urat, kolesterol, jantung, dan darah tinggi. Semua penyakit tersebut tidak sukar dibasmi dengan sari buah merah. Dengan kata lain, betakaroten dan tokoferol ibarat pemadam kebakaran.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya flek pada arteri sehingga aliran darah ke jantung dan ke otak menjadi lancar tanpa hambatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Betakaroten meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel-sel T helpers dan limfosit. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan radikal bebas, senyawa karsinogen dan kehadiran sel kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah maka sel-sel tubuh terlindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Peran buah merah sebagai antikarsinogen semakin lengkap dengan kehadiran tokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi mobiditas dan mortalitas sel jaringan. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir. Buah merah juga mengandung omega 3 dan omega 9 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, omega 3 dan omega 9 gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme.
Sari buah merah meluruhkan LDl (kolesterol yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah dan meningkatkan HDL (kolesterol yang memperlancar peredaran darah) sehingga terjadi keseimbangan kolesterol dalam darah. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, dengan membaiknya proses metabolisme akan sangat membantu hati meregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis.
ANTIOKSIDAN
Mungkinkah sebuah komoditas mampu mengobati beragam penyakit? “Di dunia medis mungkin saja. Contoh diare bisa diberi ambisilin, infeksi tenggorokan juga ambisilin, begitu juga tifus,” ujar Dr. Willie Japaries MARS. Itulah yang dikenal sebagai panasea alias obat segala penyakit.
Prof Dr Muhilal, Doktor Biokimia alumnus University of Liverpool tak heran akan khasiat buah merah. Pada 1992 beliau meneliti xeroftalmia alias kekurangan vitamin A. Prevalensi penderita di Papua jauh lebih kecil dari tempat-tempat lain di luar Papua. Rahasianya, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua terbiasa melahap buah merah yang kandungan betakarotennya mencapai 700 ppm. Oleh glukosa zat itu diubah menjadi vitamin A.
Selain itu kuansu (sebutan lain buah merah/redfruit) juga mengandung tokoferol 11.000 ppm yang mampu menangkal radikal bebas. Tingginya kandungan vitamin E – nama lain tokoferol, hanya dapat ditandingi oleh zaitun. Senyawa itulah benteng pertahanan terhadap serangan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, darah tinggi, dan kanker.
“Antioksidan itu mengatasi penyakit degeneratif, penangkal radikal bebas seperti cadmium, penghalang ketuaan, bisa untuk mata,” kata Dr Chairul, doktor Kimia dan peneliti di Puslitbang Biologi LIPI.
Dengan kandungan antioksidan tinggi wajar jika buah merah mampu menyembuhkan beragam penyakit. Itu yang menyebabkan popularitas buah ini meroket. Bak obat ajaib, ia menjadi buah bibir. Banyak dokter menyarankan pasiennya untuk meminum sari buah merah.
Ucapan Terima Kasih Kepada:
“Drs. I Made Budi, MSc yang telah melakukan penelitian dan sosialisasi tentang buah merah melalui buku dan tulisan-tulisannya guna melengkapi khazanah kekayaan tanaman obat, dan juga kepada Majalah TRUBUS, yang dengan konsisten menulis Kekayaan Herbalis Indonesia.”

--------dari berbagai sumber-----

Sabtu, 03 September 2011

SARANG SEMUT TUMBUHAN ASLI PAPUA

TUMBUHAN ASLI DARI PAPUA YANG TELAH DIOLAH MENJADI OBAT HERBAL ALAMI
YANG BERKHASIAT & TERBUKTI MAMPU MENGOBATI BEBERAPA PENYAKIT
Penyakit yang Dapat Disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1.  Kanker dan tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
3. Stroke ringan maupun berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
4. Ambeien (wasir)
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
5. Benjolan-benjolan dalam payudara
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
7. Haid dan keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
8. Melancarkan peredaran darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
9. Migren (sakit kepala sebelah)
Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
10. Penyakit paru-paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.
11. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin
Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
13. Sakit maag
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.
Manfaat Tambahan Sarang Semut
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
Melancarkan dan meningkatkan ASI
Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
Memulihkan gairah seksual
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
Memulihkan stamina tubuh
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dais tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.

Uji penapisan kimia dari tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan Sarang Semut.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian­-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut.
Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif Tumbuhan Sarang Semut
No
Parameter
Satuan
Nilai
01
Energi
Kkal/ 100 g
350,52
02
Kadar air
g/ 100 g
4,54
03
Kadar abu
g/100 g
11,13
04
Kadar lemak
g/ 100 g
2,64
05
Kadar protein
g/100 g
2,75
06
Kadar karbohidrat
g/100 g
78,94
07
Tokoferol
mg/100 g
31,34
08
Total fenol
g/100 g
0,25
09
Kalsium (Ca)
g/100 g
0.37
10
Natrium (Na)
mg/100 g
68,58
11
Kalium (K)
g/100 g
3,61
12
Seng (Zn)
mg/100 g
1,36
13
Besi (Fe)
mg/100 g
29,24
14
Fosfor (P)
g/100 g
0,99
15
Magnesium (Mg)
g/100 g
1,50

Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.
Seperti dalam tabel di atas tumbuhan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.
Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa­tokoferol yang


merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin
kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi­konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf. Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.
Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh ekstrak tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan Sarang Semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.
Bukti Ilmiah Herbal - Sarang Semut
Dalam uji in vitro, terbukti bahwa Sarang Semut ampuh mengatasi sel kanker. Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari Universit National of Hochiminch City dan koleganya Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University
Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan Sarang Semut yang berbobot 2-3 kg, kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, Sarang Semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.
Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, Qui Kim Tran dan rekan-rekannya menuturkan bahwa seluruh ekstrak Sarang Semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak Sarang Semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset tersebut meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.
Di samping Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.
Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin
keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan Sarang Semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50.
Sarang Semut merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman. Secara turun-temurun sebetulnya Sarang Semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua, seperti suku-suku di Bogondini dan Tolikara.
Ahli gizi Dr. Mien Karmini yang sempat melakukan eksplorasi di Papua pada tahun 1995 menemukan bahwa Sarang Semut sering digunakan sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari. "Sarang Semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi", kata Mien. Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalam Sarang Semut mampu mengontrol beragam penyakit berat. Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur.
Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imuno stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Antioksidan itu melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Kalau sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker dapat dicegah," ujar Dr Mangestuti Agil Apt MS, dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, Sarang Semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. "Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu," ujar Wijaya. Ia juga menambahkan bahwa Sarang Semut mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI. Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena berpendapat bahwa khasiat Sarang Semut mungkin berasal dari Saliva atau kelenjar liur semut dan mikroba yang berasosiasi dengan semut yang tinggal didalam tanaman tersebut.
Ahli pengobatan Cina, Prof Muhammad Yusuf yang telah beberapa kali mendengar tentang Sarang Semut, mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina tanaman Sarang Semut dan semut sudah dimanfaatkan sebagai obat. "Semut dan Sarang Semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh," katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan Cina lainnya, mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.

Sarang Semut Tanaman Nonendemik
Sarang Semut kini menjadi obat baru untuk mengatasi beragam penyakit maut. Itu tak hanya di Wamena, Jayapura, atau kota-kota lain di tanah Papua. Para produsen memperoleh Sarang Semut dengan berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, Sarang Semut tak hanya terdapat di Papua. Di pulau terbesar itu keragaman Sarang Semut memang tinggi, 10 varietas terdapat di sana. Selain Myrmecodia pendans yang sudah terbukti berkhasiat secara empiris, di sana juga terdapat M jobiensis, M erinacea, dan M alata. Sebaran Myrmecodia tuberosa terdapat juga di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.
Budidaya Sarang Semut
Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun Biologi Wamena, Sarang Semut memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan berbiji. Itu juga dikemukakan Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi. Doktor ahli epifit dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi Sarang Semut.
Di Australia Sarang Semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman. Syaratnya dalam budidaya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya, nutrisi) seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan Sarang Semut di hutan dapat dibatasi.
Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu Sarang Semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran Sarang Semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang Sarang Semut sebagai obat amat besar.
"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi," ujar Dr Muhammad Ahkam Subroto. Oleh karena itu banyak orang yang mendambakan sehat memilih Sarang Semut sebagai jalan pengobatan.
(Dari berbagai sumber, sumber utama: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut"
Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro Saputro)
Gunakan Sarang Semut yang sudah hasil olah Laboratorium dan sudah terdaftar serta menggunakan Depkes , selamat menikmati obat herbal alami hasil bumi nusantara sendiri saatnya budaya sehat dan cermat dalam mengkonsumsi makanan yang alami tiada salah mengkonsumsi sarang semut untuk orang sehat guna pencegahan, mencegah lebih baik daripada mengobati agar tiada rasa sakit dalam menderita suatu penyakit karena kesehata harganya mahal, bagi seluruh orang Indonesia harus bisa memanfaatkan kekayaan alam sendiri tinggalkan budaya yang bukan budaya negeri sendiri, salam buat team kami yang dijawa untuk kiat sukseskan budaya sehat budaya kita semua warga Indonesia tercinta yang kaya akan kekayaan alamnya hingga terkenal ke berbagai Negara Dunia.
Sarang Semut Vs Penyakit Maut Oleh trubus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi18oQixpo9t-9kj6RB0dYlfIialQ4ZaXLO0bX5-3EGtTwBUqKRKVfRuASbWWdHJC8Cwo5aMxaoP23FJV8o6Pr4YXmbTSyrD7AXX3ysDYyeaBaxjP1KyUHKtJOLE8ywTwkaBTqVwe1xteW_/s400/trumbus.JPG








Dokter di Rumah Sakit Dian Harapan Sentani mendiagnosis Yulia sakit maag.Lantaran tak puas dengan diagnosis itu ibunda Ni Gusti Ayu Marsella itu mengunjungi kamar praktek dokter John Manangsang.Dokter alumnus Universitas Indonesia itu mengatakan,Yulia menderita infeksi hati dan lambung.Kembali ke rumah,Yulia Merlina Wiryani disiplin menelan obat dokter sehingga sakitnya mereda.
Sayang,itu cuma berlangsung singkat, 4 hari. Begitu obat-obatan habis, penderitaan itu kembali menghampirinya. Tak mampu menahan sakit,ibu satu anak itu terduduk di kursi rumahnya. Namun, sebelumnya ia sempat menghubungi sang paman untuk segera datang dan membawa sarang semut. Setahun silam, pamannya pernah memberikan tanaman obat itu untuk mengatasi gejala kulit kuning dan hasilnya menggembirakan.
Karena saat itu kondisinya membaik,ia ingin mencobanya lagi. Sesendok ekstrak sarang semut ?nama tumbuhan anggota famili Rubiaceae, bukan sarang yang dibuat oleh semut?direbus dalam 2 gelas air. Setelah mendidih dan tersisa segelas, disaring, dan diminum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.Dalam waktu 3 hari warna kuning kulitnya berangsur-angsur hilang. Napasnya kembali normal dan ia kembali bertenaga. Hingga sekarang, keluhan seperti di atas tak pernah dialami Yulia.
Panasea
Bukan hanya Yulia yang merasakan faedah sarang semut. Odilia Agnes Horoni di Jayapura,Papua,juga sembuh tumor setelah rutin mengkonsumsi ramuan sarang semut. Perempuan 40 tahun itu semula mengidap tumor di leher sebelah kanan sebagaimana hasil diagnosis dokter di Rumah Sakit Dok II Jayapura. Hanya dalam sebulan benjolan itu berkembang hingga seukuran telur puyuh.
Perempuan kelahiran 1 Oktober 1966 itu menuruti saran dokter untuk operasi. Namun,apa lacur,belum lagi luka mengering, tumor tumbuh lagi di dekat luka lama. Keruan saja ibu 3 anak itu cemas. Saran untuk operasi ulang ditampik lantaran hasilnya kurang memuaskan. Agnes
memilih jalan penyembuhan lain. Atas saran seorang rekan kerja, ia akhirnya mengkonsumsi air rebusan sarang semut. Dosis dan frekuensi sama dengan yang diminum Yulia.
Dua bulan berselang, tumor enyah. ?Benjolan itu hilang. Bekas jahitan juga ngga ada.Coba lihat sendiri,? katanya kepada Trubus sembari menyibak rambutnya yang tergerai.Masih banyak penyakit lain yang secara empiris disembuhkan oleh sarang semut. Sekadar menyebut beberapa contoh yang ditemui Trubus adalah asam urat,jantung,kanker payudara, lever, rematik, stroke, dan wasir.Tumbuhan itu bagai panasea alias obat beragam penyakit.
?Secara empiris hampir semua jenis kanker dapat disembuhkan. Yang belum ada contoh kasusnya hanya kanker nasofaring,? ujar Hendro Saputro, produsen sarang semut di Wamena, Papua. Sekali lagi sarang semut bukanlah sarang yang dibuat oleh semut. Ia nama tumbuhan meski membawa-bawa nama hewan seperti halnya tanduk rusa Platicerium coronarium. Hasil identifi kasi Dr Eko Baroto Waluyo dari Pusat Penelitian Biologi LIPI menyebutkan spesies sarang semut itu Myrmecodia pendans
Segitiga
Caudex ?bagian umbi sarang semut ?akan menggelembung seiring bertambahnya umur. Ada yang berbobot 0,5?5 kg. Permukaannya dipenuhi duri tajam untuk melindungi dari pemangsa herbivora. Nah,di bagian dalam caudex itu terdapat labirin yang dihuni ratusan semut.Pusat
Penelitian dan Pengembangan Zoologi mengidentifikasi semut di dalam labirin sebagai Ochetellus sp.
Selain semut, cendawan endofit juga menghuni nongon ?sebutan sarang semut di daerah Tiom, Wamena.Ketiga makhluk hidup itu ?sarang semut, semut,dan cendawan ?saling bersimbiosis.Semut merasa nyaman tinggal di sana karena sarang semut dapat mempertahankan perubahan suhu 2?3oC. Ketika suhu malam terlampau dingin,misalnya,sarang semut dapat menaikkannya sehingga kondisinya tetap nyaman bagi semut.
Kadar gula sarang semut juga amat tinggi yang berfaedah sebagai sumber pakan bagi semut.Itu terungkap setelah Dr Muhammad Ahkam Subroto, peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI,
meriset tumbuhan itu.Menurut doktor Bioteknologi alumnus University of New South Wales itu sarang semut mengandung 85% glukosa.
Yang menggembirakan, glukosa dalam sarang semut termasuk jenis kompleks,bukan glukosa sederhana. Menurut Ahkam glukosa kompleks seperti glukan berpotensi sebagai obat?termasuk obat Diabetes mellitus sekalipun.
Memuaskan
Secara turun-temurun sebetulnya sarang semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua.Suku-suku di Bogondini dan Tolikara lazim memanfaatkannya untuk mengatasi rematik dan asam urat.Malahan bila babi mereka sakit pun diberi rebusan sarang semut.Papua memang salah satu gudangnya sarang semut.Selain Myrmecodia pendans ,di sana terdapat 9 spesies lain.
Ahli gizi Dr Mien Karmini yang sempat eksplorasi di Papua pada 1995 menemukan,sarang semut sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari.?Sarang semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi,? kata Mien. Saat itu ia tergerak untuk meneliti kandungan sarang semut.Sayang,waktu itu ia kesulitan memperoleh sarang semut sebagai bahan penelitian.
Sebaliknya,suku-suku di bagian tengah Lembah Baliem tak mengenal sarang semut sebagai tumbuhan obat.Bimela Kalole, warga Habema, di bawah Puncak Trikora,yang usianya lebih dari
separuh abad mengatakan, sarang semut dibiarkan membusuk di cabang-cabang pohon. Hendro mengolah tumbuhan epifi t itu setelah seorang tamunya dari pedalaman Wamena mengatakan lokon ?sebutan sarang semut di Lembah Baliem ? berkhasiat obat.
Pengusaha kopi organik itu semula abai.Namun, 2 bulan kemudian ia minta tolong karyawannya yang kebetulan berasal dari daerah pedalaman Wamena untuk mencari tumbuhan dimaksud.Setelah diolah dan diminum sendiri,ia merasa lebih bugar.Hendro lantas memberikan serbuk tanaman anggota famili Rubiaceae itu kepada beberapa kerabat yang mengidap penyakit akut.
Hasilnya memuaskan. Hundoro,contohnya, selama 40 tahun mengidap wasir yang amat tergantung pada obat. Gumpalan daging kerap keluar dari rektum saat berhajat. Namun, setelah 2 bulan rutin minum rebusan sarang semut,pria kelahiran 28 Maret 1938 itu sembuh.Meski banyak menyembuhkan beragam penyakit maut,hingga hari ini belum diketahui mengapa tumbuhan sarang semut itu berkhasiat.
Harap mafhum,riset sarang semut di dunia memang masih minim.Ahkam yang 3 bulan memburu hasil penelitian tentang sarang semut di berbagai penjuru dunia,hanya menemukan riset soal ekologi,taksonomi,dan etnobotani.
Aman
Dr Muhammad Ahkam Subroto mencoba mengungkap misteri sarang semut melalui serangkaian riset.Itulah riset pertama di dunia yang bakal menyingkap tabir senyawa aktif tanaman kerabat gambir.Ahli peneliti utama LIPI itu meneliti toksisitas sarang semut.Hasilnya,dosis yang selama ini dikonsumsi masyarakat ? 3 gelas sehari ?masih aman.Salah satu kriteria obat yang bagus bila dosis efektif berjauhan dengan LD50 alias lethal dosage (dosis mematikan).
?Itu syarat utama bagi herbal,? kata Ahkam.Sebab, konsumsi herbal umumnya tanpa pengawasan dokter. Pada percobaan dengan hewan, jika LD tinggi justru aman bagi konsumen. Pada uji coba,?Dosis sarang semut dilipatgandakan sampai 100 kali,tetapi kelihatannya masih terlalu rendah dan belum ada tanda-tanda kematian bagi satwa percobaan.Ini pertanda baik karena LD-nya tinggi,? katanya.Hingga tulisan ini diturunkan, uji untuk mengetahui LD50 masih berlangsung.
Pria kelahiran Blora 2 Januari 1964 juga menyingkap sebagian senyawa aktif dalam sarang semut seperti antioksidan, flavonoida, glikosida, dan polifenol.Antioksidan diukur dengan nilai hambatan radikal bebas,meski belum diketahui jenis senyawa aktif yang dikandungnya. Kadar antioksidan sarang semut dengan IC50 (inhibition consentrate) sekitar 40%. Artinya,dengan antioksidan 40 ppm dapat menangkal radikal bebas 50%. Semakin kecil angka IC50 kian bagus. Selama ini antioksidan dikelompokkan menjadi 3 golongan.Antioksidan sangat tinggi jika IC50
berkisar antara 10 ?20; sedang,21 ?100;rendah 101 ?200,dan tanpa antioksidan, lebih dari 200.
Menurut Ahkam, tingginya aktivitas antioksidan itu setara dengan allopurinol, senyawa aktif yang secara komersial diresepkan dokter untuk mengatasi asam urat. Sarang semut juga menghambat enzim xantin oksidase sehingga tak terjadi radikal bebas. Xantin oksidase berlebih memicu penyakit asam urat. Enzim lain yang dapat dihambat agar tidak kelebihan produksi antara lain dismustase, glutation, dan reduktase. Dismustase berlebih, misalnya, menyebabkan organ hati gagal mendetoksifi kasi racun. Dampaknya hati terserang lever atau kanker hati.
Kaya antioksidan
Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida itulah yang diduga Ahkam mampu mengontrol beragam penyakit maut.Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur. Benarkah antioksidan, flavonoida, glikosida, dan polifenol mampu menyembuhkan beragam penyakit? Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imuno stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
?Antioksidan itu melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik.Kalau sel bekerja dengan baik,penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker dapat dicegah,? ujar Dr Mangestuti Agil Apt MS,dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.Meski demikian kelahiran Jakarta 22 April 1950 itu mengatakan, ?Mengenai kandungannya itu saya belum tahu apakah bisa mengobati beragam penyakit,karena polifenol banyak jenisnya.?
Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, sarang semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. ?Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu,? ujar Wijaya. Selain itu sarang semut juga mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI.
Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena mengatakan,yang berkhasiat mungkin saliva alias kelenjar liur semut, tanaman, dan mikroba yang berasosiasi dengan semut. ?Yang jelas semut mengandung asam formiat atau asam semut,? ujar ahli serangga itu.
Ahli pengobatan cina, Prof Muhammad Yusuf beberapa kali mendengar dan melihat tumbuhan sarang semut. Namun, pemilik klinik Citra Insani di Sukabumi itu belum yakin apakah tumbuhan yang dimaksud sama.Yusuf mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina sarang semut dan semut dimanfaatkan sebagai obat.?Semut dan sarang semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh,? katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan cina lainnya,mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.
Nonendemik
Para produsen memperoleh sarang semut dengan berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, sarang semut tak hanya terdapat di Papua. Di pulau terbesar itu keragaman sarang semut memang tinggi,10 varietas terdapat di sana.Selain Myrmecodia pendans, di sana juga terdapat M jobiensis,M erinacea ,dan M alata . Sebaran Myrmecodia tuberosa ada di Ambon, Sumatera Barat,Sulawesi Utara,dan Kalimantan, Papua Nugini
Budidaya
Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun Biologi Wamena, sarang semut memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan berbiji. Itu juga dikemukakan Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi. Doktor ahli epifi t dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi sarang semut.
Di Australia sarang semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Ahkam mengatakan,pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman.Syaratnya dalam budidaya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya,nutrisi)seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan sarang semut di hutan dapat dibatasi.
Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu sarang semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran sarang semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang sarang semut sebagai obat amat besar.
?Dengan adanya bukti empiris ini sarang semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi,? ujar Dr Muhammad Ahkam Subroto.Oleh karena itu banyak orang yang mendambakan sehat memilih sarang semut sebagai jalan pengobatan.

Mengapa Sarang Semut Begitu Berkhasiat?
Beberapa peneliti berusaha mengungkapkan ada apa dibalik khasiat luar biasa dari Sarang Semut. Dari hasil penelitian itu ditemukan beberapa senyawa aktif yang mampu meredam berbagai penyakit.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain itu dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti Tokoferol, Magnesium, Kalsium, Besi, Fosfor, Natrium, dan Seng. Berikut adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:
  • Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi
flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes.
Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut .
  • Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
  • Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.
  • Tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
  • Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat
menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan
  • peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
  • Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.
  • Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim.
  • Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
  • Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.
  • Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Selain itu dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh estrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas allopurinol, obat kimia komersial yang digunakan untuk
pengobatan asam urat. Namun, bila dampak dari allopurinol bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak ginjal, maka Sarang Semut selain menurunkan asam urat juga akan memperbaiki fungsi ginjal.
"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi." - Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.
Dan tidak menutup kemungkinan masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif lainnya yang belum terungkap dari Sarang Semut, yang menjelaskan ada apa dibalik semua khasiat luar biasa dari Sarang Semut yang membantu kesembuhan begitu banyak orang dari berbagai penyakit.

Diposkan oleh Ndra di 00:18 http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif
0 komentar: